Pilihan Material Kitchen Set

Bahan kitchen set yang berkualitas akan mewujudkan design yang ideal. Pemilihan material pada kitchen set tidak hanya dipertimbangkan dari segi harga tetapi disesuaikan dengan kondisi dapur pada rumah tinggal anda. Kota Bandung memiliki kelembaban dan kadar air yang cukup tinggi. Jika salah dalam pemilihan material untuk kitchen set, ketahanannya tidak akan lama bisa dikarenakan jamur atau lapuk.

Berikut material untuk kitchen set yang sedang diminati di Bandung:

Pada kitchen set itu sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yang harus anda ketahui karena dari setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda, hal tersebut berpengaruh dalam pemilihan materialnya, seperti kabinet, top table, dan backsplash.

Kabinet

pinterest.com

            Material untuk kabinet kitchen set memiliki banyak variasi, mulai dari kayu solid, kayu olahan, stainless steel hingga yang terbaru UPVC. Sampai saat ini di Bandung kayu olahan jenis plywood tau multipleks menjadi yang paling popular. Kayu olahan jenis plywood tau multipleks ini adalah lembaran kayu yang dipress sehingga material ini memiliki ketahanan yang sangat baik dan menyerupai kayu solid dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain ketahanannya, multipleks atau plywood ini memiliki keunggulan di bandingkan dengan kayu olahan jenis lain seperti MDF dan particle board yaitu daya serap air yang rendah. Sehingga multipleks dan plywood adalah material kayu olahan yang paling cocok untuk kitchen set di Bandung.

Baru-baru ini muncul material baru yaitu UPVC atau Unplasticized Polyvinyl Chloride. UPVC merupakan hasil modifikasi campuran PVC dengan cairan kimia stabilizer sehingga menghasilkan bahan kitchen set yang kokoh, tahan terhadap paparan sinar matahari, dan air.

UPVC kini dijadikan sebagai alternatif pengganti kayu solid karena memiliki ketahanan yang sama kuatnya, namun harganya yang relatif lebih murah. Selain itu, UPVC juga antirayap dan lebih ramah lingkungan karena bisa mengurangi jumlah penebangan di hutan kayu.

 Top table

            pinterest.com

            Untuk pelapis top table pilihlah material yang tahan panas, tahan goresan, dan tidak mudah menyerap noda serta minyak. Namun bebrapa pilihan material yang umumnya digunakan belum memenuhi kriteria ideal untuk sebuah top table seperti stainless steel, kaca, dan kayu. Ketiga material tersebut mudah tergores dan tidak terlalu tahan panas sehingga daya ketahanannya tidak sekuat marmer, granit dan solid surface.

Meski memiliki harga yang relatif lebih mahal granit dan marmer menjadi yang paling difavoritkan di Bandung. Hampir sebagian besar aktivitas memasak dilakukan di area top table, penggunaan yang intens ini perlu didukung dengan penggunaan material yang mumpuni.

Jenis Material Top Table Yang Populer Di Bandung

Kitchen set akan terasa lebih lengkap dengan adanya kehadiran top table. Apa itu top table? Top table merupakan permukaan atas lemari bawah kitchen set yang digunakan sebagai alas kerja saat menyiapkan hidangan keluarga di dapur. Bagian ini merupakan bagian dari kitchen set yang paling sering digunakan. Oleh karena itu, pemilihan bahan yang berkualitas sangat penting dilakukan mengingat permukaan top table rentan terhadap panasnya api, tumpahan noda-noda makanan, maupun goresan pisau. Inilah beberapa bahan dan kelebihan serta kekurangannya untuk bahan pembuatan top table kitchen set, diantaranya:

Granit

Granit merupakan bahan yang berasal dari batu alam. Karakteristik dari bahan ini yaitu keras, padat, dan berpori cukup padat. Bahan ini memiliki kekuatan yang tinggi dibanding dengan bahan lain dan paling sering digunakan orang Bandung. Selain itu bahan ini tahan terhadap panas dan memiliki pilihan warna yang cukup banyak serta menimbulkan kesan mewah. Kekurangan dari bahan ini yaitu karena terdapat pori-pori, maka bahan ini dapat dengan mudah menyerap cairan atau sisa-sisa makanan. Hal ini dapat menjadikan tempat tumbuh kembang kuman dan bakteri. Perawatan bahan ini cenderung lebih mudah dibandingkan marmer, namun karena memiliki pori, material ini masih dapat menyerap air dan serpihan makanan ke dalamnya. Untuk mencegah hal itu sebaiknya diberi lapisan coating / substrat.

Marmer

Marmer merupakan salah satu jenis batu alam yang memiliki banyak corak dan warna. Namun bahan ini memiliki kualitas dibawah granit. Bahan ini memiliki pori-pori yang lebih besar daripada granit. Sehingga jika terkena air dan lembab juga akan mudah berjamur sehingga dapat mengurangi kehigienisan area ruangan kitchen set. Salah satu keunggulan marmer adalah marmer tersedia dalam lempengan yang berukuran besar sehingga dalam banyak kasus tidak perlu ada sambungan. Dan tidak ada marmer yang memiliki corak yang sama sehingga semua top table marmer pasti memiliki tampilan corak yang berbeda dan unik.

Keramik

Keramik memiliki harga yang lebih murah dibandingkan bahan lain. Bahan ini cukup tahan lama dan mudah dalam perawatannya. Kekurangan bahan ini yaitu penggunaan nat dalam pengaplikasiannya yang dapat menyimpan sisa-sisa makanan dan susah untuk dibersihkan. Sehingga tampilan kitchen set kurang terlihat mewah dan bersih.

Solid Surface

Bahan ini merupakan bahan sintesis yang terbuat dari berbagai macam bahan kimia. Bahan ini memiliki tampilan mirip granit dengan aneka motif dan warna yang menawan. Berbeda dengan granit, bahan ini memiliki bobot yang lebih berat. Keunggulan bahan ini terletak pada sifat bahannya yang padat dan tidak memiliki pori sehingga aman dan higienis karena tidak adanya bahan makanan dan air yang dapat masuk ke dalamnya. Bahan ini cukup tahan terhadap goresan dan mudah dibentuk sesuai keinginan.

Backsplash

            pinterest.com

            Area backsplash kitchenset sangat rentan terkena cipratan minyak panas dan bumbu saat memasak. Oleh karena itu material yang digunakan pada area backsplash harus mudah dibersihkan dan tentunya tahan panas. Keramik dan tegel merupakan material yang umum digunakan pada area backsplash. Keduanya memiliki motif beragam, namun keramik dan tegel memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Keramik lebih mudah dipasang, namun memiliki ketebalan yang relatif lebih tipis sehingga rentan pecah. Sedangkan tegel lebih kuat dan tebal namun seringkali urukannya kurang presisi karena proses pembuatannya yang konvensional dan juga harga yang relatif lebih mahal. Dengan begitu di Bandung keramik masih lebih banyak diminati dibandingkan dengan tegel.